Monday, April 27, 2009

Kisah Saya Dan Awak



Sedar tidak sedar, sudah 3 tahun saya mengenali awak.
Tak pernah saya terfikir peristiwa memalukan saya terjatuh ke dalam longkang membuat hati kita bertaut. Terima kasih kepada Allah kerana mentakdirkan saya terjatuh dan terima kasih juga kerana Allah menggerakkan awak untuk mentertawakan saya. Jika tidak, hubungan kita tidak mungkin sampai sejauh ini. Siapa pernah menyangka peristiwa sekecil itu mampu mengikat hati dua insan. Walaupun saya dan awak masing-masing berjauhan, teknologi benar-benar mengikat kita.

Saya sedar, hari demi hari saya semakin menyenangi kehadiran awak dalam hidup saya. Saya bersyukur atas hubungan ini. Bersyukur kerana kita bukanlah seperti pasangan kekasih lain. Awak tidak pernah mengucap kata rindu, apatah lagi kata sayang. Seingat saya sepanjang 3 tahun ini, tidak sampai 5 kali kita bersua muka. Itupun tatkala awak dan keluarga datang beraya ke rumah saya. Saya juga bersyukur ibu bapa kita saling meredhai persahabatan kita. Hari demi hari, kita semakin matang. Saya semakin mengenali dunia, semakin mendalami ajaran Islam sebenar. Dulu, saya fikir hubungan kita tidak salah. Ya, memang tidak salah dari pandangan mata luar. Namun jujur jauh di sudut hati saya, saya sering merindui awak biarpun tiada siapa antara kita yang pernah melafazkannya. Pernah saya angankan awak menjadi pembimbing keluarga saya kelak. MasyaAllah, begitu jauh saya lalai. Kata-kata seorang teman suatu waktu dulu benar-benar mendorong saya berfikir panjang. “Zina hati sememangnya kelihatan kecil, namun dosanya tetap sama”.

Astaghfirullah…saya beristighfar panjang. Dengan segala kekuatan yang ada, saya katakan kepada awak. “Jangan hubungi saya lagi melainkan awak bersedia mengahwini saya”. Saya sendiri tidak pasti dengan apa yang saya lakukan. Saya sedar awak pasti kebingungan dengan kata-kata saya kerana antara kita sememangnya tiada yang istimewa. Saya juga sedar hakikatnya, awak juga punya perasaan terhadap saya biarpun awak mebisu seribu bahasa. Hubungan kita terputus begitu sahaja. Enam bulan berlalu dengan amat sukar bagi saya. Setiap hari saya berdoa semoga Allah permudahkan segala yang terbaik untuk saya, semoga Allah permudahkan jika apa yang saya lakukan benar-benar keranaNya. Ingin saya katakan, betapa sukar melupakan awak. Dalam kesibukan saya melupakan awak, tiba-tiba saya dikejutkan dengan rombongan peminangan. Andai awak dapat melihat hati saya, pastinya awak tahu betapa terkejutnya saya. Ya, awak tunaikan permintaan saya. Awak datang lagi ke rumah saya, tapi kali ini dengan sebentuk cincin. Sekarang saya sudah sah menjadi permaisuri hidup awak. Sekarang saya bebas merindui awak tanpa rasa berdosa, saya bebas berbicara dengan awak tanpa rasa bersalah dan saya bebas menyayangi awak kerana awaklah pembimbing hidup saya. Terima kasih Allah ikatkan kita dengan tali perkahwinan biarpun pada usia muda remaja.

Terima kasih Allah menghadirkan awak sekali lagi dalam hidup saya
Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Nabi Muhammad SAW

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.

Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia.

Nabi Muhammad SAW

Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian.

Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.

Imam Al Ghazali

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

Khalifah ‘Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan.

Ibnu Mas’ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.

Khalifah ‘Ali

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah.

Ibnu Mas’ud

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu.

Khalifah ‘Ali

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.

Khalifah ‘Umar

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.

Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.

Khalifah ‘Umar

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari.

Bediuzzaman Said Nursi

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.

Bediuzzaman Said Nursi

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg.

Bediuzzaman Said Nursi

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.

Bediuzzaman Said Nursi

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.

Bediuzzaman Said Nursi